LintasHukrim-Malang Polres Malang mencatat penurunan angka kejahatan sebesar 13,7% sepanjang tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini disampaikan dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 di Mapolres Malang pada Senin (30/12/2024) oleh Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana.
“Jumlah tindak pidana turun dari 3.199 kasus pada 2023 menjadi 2.762 kasus pada 2024. Ini bukti nyata upaya kami bersama masyarakat dalam menjaga keamanan,” ujar AKBP Putu.
Kapolres merinci beberapa kasus menonjol yang berhasil diungkap:
1. Pembunuhan di Pakis (22 Maret 2024) Seorang lansia berinisial AS (60) ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher. Kakak beradik pelaku pembunuhan telah diamankan.
2. Pengemasan Ulang Beras Bulog (15 Maret 2024) Polres membongkar praktik ilegal pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium, dengan keuntungan mencapai Rp 45 juta dalam lima bulan.
3. Home Industri Miras Ilegal (7 Juni 2024) Sebuah home industry di Desa Kedungrejo, Pakis, menghasilkan miras ilegal jenis arak trobas. Semua pelaku telah diproses hukum.
4. Penggerebekan Pabrik Sabu (17 April 2024) Operasi Pekat Semeru 2024 berhasil mengungkap pabrik sabu di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dengan tiga tersangka diamankan.
5. Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Dari 248 kasus yang ditangani, 224 berhasil diselesaikan melalui kerja sama dengan lembaga perlindungan anak dan instansi terkait.
6. Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Sebanyak 17 kasus TPPO, termasuk eksploitasi anak dan kekerasan seksual, berhasil diungkap.
Selain itu, Polres Malang mencatat keberhasilan dalam memberantas kasus pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, kekerasan (3C), dan judi sabung ayam dengan 51 kali penertiban.
“Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi dengan masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan di Kabupaten Malang,” tutup AKBP Putu.
Dengan prestasi ini, Polres Malang berharap dapat terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di tahun 2025.
