Serba Serbi

Pisah Sambut Lurah Tandes: Jejak Dedikasi, Harapan Baru di Balik Air Mata

LINTAS HUKRIM-SURABAYA , Di bawah langit cerah di halaman Kelurahan Tandes, Kamis pagi (26/6), sebuah peristiwa sederhana namun sarat makna berlangsung: serah terima jabatan Lurah Tandes. Momen ini bukan sekadar pergantian administratif, melainkan penanda dari sebuah perjalanan pengabdian yang panjang berpindah tangan kepada harapan baru yang menyala.

 

Setelah lebih dari tiga setengah periode memimpin, Ibu Umi Kulsum, S.H., resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Lurah Tandes. Ia digantikan oleh Amanda Suryawan, A.Md., seorang aparatur muda berusia 38 tahun yang sebelumnya bertugas di Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya dan pernah menjabat sebagai Lurah Keputran. Dalam sambutan singkatnya, Amanda membawa semangat kolaborasi dan keterbukaan.

“Mari kita jaga semangat gotong royong. Warga Tandes harus tetap kompak, semangatnya tidak boleh padam. Udan deres, warga Tandes semangat terus!” ujar Amanda, memberi energi positif di hari pertamanya bertugas.

Namun sorotan utama bukan semata tertuju pada kepemimpinan baru, melainkan pada suasana haru yang tak bisa disembunyikan saat Ibu Umi menyampaikan pidato perpisahan. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengakui bahwa melepas jabatan ini bukan hal yang mudah—bukan karena kedudukan, melainkan karena kedekatan yang telah terbangun dengan masyarakat dan jajaran kerja.

“Saya paling tidak kuat menghadapi acara bertema perpisahan. Karena dalam perpisahan, ada kesedihan yang dalam. Kita bukan hanya mitra kerja, kita sudah seperti keluarga. Saya mohon maaf sebesar-besarnya bila selama bertugas ada kekhilafan,” ungkap Umi, sambil mengusap air mata.

Selama kepemimpinannya, Ibu Umi dikenal bukan hanya sebagai administrator, tetapi juga pelayan masyarakat yang humanis. Salah satu program konkret yang ia tinggalkan adalah pembangunan kantin kelurahan yang kini menjadi ruang usaha produktif warga melalui pengelolaan koperasi perintis.

Acara juga menghadirkan sambutan dari Ibu Dwi Yani Prastanti, Sekretaris Kelurahan sekaligus Ketua PKK lama, yang menyampaikan bahwa kerja sosial adalah kerja bersama. “Tanpa kebersamaan, tidak akan lahir gerakan. Dan terkadang, kita memang harus saling mendorong—bahkan sedikit memaksa—demi kemajuan bersama,” katanya tegas namun bersahabat.

Sementara itu, Ketua PKK baru, Resi Larasati, istri dari Lurah Amanda, turut menyampaikan komitmennya untuk mendampingi ibu-ibu PKK dan masyarakat. Lulusan Ilmu Komunikasi ini ingin mengawal peran perempuan dalam pembangunan komunitas berbasis keadilan sosial.

“Saya datang bukan membawa kesempurnaan, tapi membawa semangat untuk belajar dan berjalan bersama. Mari kita saling mendengarkan, saling menutup kekurangan, dan menegakkan keadilan dalam kebersamaan,” tutur Resi dengan mantap.

Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan simbolis dari jajaran PKK kepada Ibu Umi Kulsum. Pelukan hangat, senyum sendu, dan isak tangis menjadi penanda eratnya hubungan emosional yang terbangun selama bertahun-tahun. “Kami tidak akan pernah menganggap Ibu Umi sebagai mantan lurah. Bagi kami, beliau adalah bagian dari keluarga besar Tandes,” ujar salah satu kader PKK dengan suara bergetar.

Dengan slogan “Kelurahan Tandes Maju Rek”, acara ini menjadi lebih dari sekadar seremonial pergantian pejabat. Ia adalah refleksi atas dedikasi, simbol regenerasi, dan semangat berkelanjutan dalam membangun masyarakat yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing. Tandes menyambut babak baru, namun tidak akan pernah melupakan tapak jejak pengabdian yang telah tertanam kuat.

Berita Lainnya

Back to top button