Bagas Iman Waluyo Gelar Reses, Warga Surabaya Sampaikan Aspirasi Soal CCTV, UMKM, Jalan, hingga Sampah

SURABAYA,LintasHukrim– Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Gerindra, Bagas Iman Waluyo, SH., menggelar reses masa sidang II tahun 2025 pada Sabtu (12/9/2025) di Jalan Manyar Kartika. Bagas yang juga anggota Komisi B sekaligus anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Surabaya itu menyampaikan reses merupakan momentum penting untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Juli yang menegaskan agenda reses harus digelar pada September karena kesibukan Bagas yang padat. Dalam sambutannya, Bagas menyapa warga dengan salam kebudayaan dan mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi pasca kericuhan demo 2025.
“Kalau ada informasi miring atau hoaks agar disaring lebih dulu. Jangan mudah terprovokasi, masyarakat harus lebih pintar bermedia sosial,” kata Bagas.
Sebagai Ketua PAPERA, Bagas juga membuka ruang konsultasi bagi warga yang ingin menyampaikan persoalan terkait perdagangan dan lapangan kerja.
Dalam sesi dialog, warga menyampaikan berbagai persoalan:
Dodik warga RW 4 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo mengusulkan pemasangan CCTV untuk mengantisipasi maraknya pencurian. Bagas menegaskan usulan tersebut akan dimasukkan dalam pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD.
Ibu dodik menanyakan dukungan DPRD bagi UMKM, khususnya usaha toko plastik. Bagas menjawab hal itu akan diteruskan ke Dinas Koperasi dan pihaknya tengah mendorong pembentukan organisasi Bagas Muda untuk generasi milenial dengan berbagai jenis usaha.
Bapak Masrukin Amir Mahmud dari Gunung Anyar mengusulkan pembangunan box culvert dan perbaikan jalan. Menurut Bagas, infrastruktur jalan memang prioritas pemerintah kota, dan meski tidak semua bisa masuk hibah, pokir dewan tetap berupaya menampungnya.
Amin Soal pengelolaan sampah, warga meminta bantuan satu unit motor Tossa agar pengangkutan lebih lancar. Bagas berjanji akan menugaskan tim melakukan survei dan mengkaji kebutuhan tersebut.
Ibu Sukma menyinggung soal bantuan terpal dan sembako yang dinilai belum tersalurkan merata. Bagas menanggapi dengan ringan, “Sembako apa, gamis bu?” yang dijawab singkat oleh warga: “Sembako saja.”
Pertanyaan terakhir dari warga menyangkut mekanisme proposal masyarakat yang sering kali tidak mendapat jawaban. Bagas mengakui banyaknya proposal yang masuk membuat sebagian terlewat.
“Saya ini milik masyarakat, bukan hanya dapil 3. Tidak semua bisa difilter satu per satu. Mohon maaf bila ada keterlambatan menjawab. Kalau tidak ada jawaban di 2026, silakan masukkan proposal ke kantor saya di jalan Balas Klumprik lebih tepqtnya Pom Bensin, Akan kami pelajari,” ujarnya.
Bagas menutup reses dengan penegasan bahwa dirinya akan terus berupaya menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
“Kami ini dipilih rakyat. Selama ada ruang dan kesempatan, saya akan bantu,” pungkasnya.