Turnamen Kolang & KKMKS Cup I 2025 Meriah, Tari Caci Manggarai Jadi Simbol Persatuan dan Nilai Pancasila

SURABAYA ,LintasHukrim– Semangat persatuan dan nilai-nilai luhur Pancasila tercermin dalam gelaran Turnamen Kolang & KKMKS Cup I 2025 yang berlangsung meriah di Surabaya.(3/8/25) Tak hanya menghadirkan semangat kompetisi dalam olahraga, acara ini juga dimeriahkan oleh Pentas Budaya Tari Caci, tarian perang tradisional khas Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sarat dengan makna keberanian, sportivitas, dan persaudaraan.
Tari Caci, yang berasal dari kata “ca” (satu) dan “ci” (uji), menggambarkan “uji satu lawan satu” yang menonjolkan nilai keberanian, keadilan, dan kedisiplinan, sejalan dengan sila ke-2 dan ke-5 Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam setiap hentakan cambuk dan gerakan perisai, terkandung pesan tentang sportifitas yang menjunjung tinggi martabat manusia dan menghormati lawan sebagai saudara.
Pertunjukan Caci juga menjadi wahana pelestarian budaya sekaligus simbol kebhinekaan dalam bingkai persatuan. Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus IKEMAS (Ikatan Keluarga Besar Manggarai Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) serta anggota IKEMAS Jawa Timur, yang menunjukkan semangat sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Kehadiran seluruh elemen masyarakat ini menunjukkan bahwa tradisi dapat menjadi jembatan antar generasi dan antar daerah.
Ketua IKEMAS, Habentus Rambung, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kecintaan terhadap budaya dan komitmen dalam menjaga kerukunan. Sementara itu, Edison Arjon selaku penanggung jawab acara dan Yuventus Rambung sebagai ketua penyelenggara, menyatakan bahwa kolaborasi turnamen dan pentas budaya ini adalah upaya membangun karakter generasi muda yang berjiwa nasionalis, beriman, dan bermoral, sesuai dengan sila ke-1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Melalui ajang ini, semangat gotong royong dan kebersamaan (sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) juga tampak nyata, saat para peserta, penonton, dan tokoh masyarakat bersatu dalam satu irama kebudayaan dan olahraga. Turnamen ini pun menjadi bukti bahwa semangat Pancasila bisa hidup dalam aksi nyata di tengah masyarakat.